Senin, 18 April 2016

Tanda - Tanda Mati yang diberitahukan oleh Allah

TANDA – TANDA ORANG YANG AKAN MATI

Gusti Alloh telah memberi tanda kematian seorang muslim sejak 100 hari, 40 hari, 7 hari, 3 hari dan 1 hari menjelang kematian.
Tanda 100 hari menjelang ajal:
Selepas waktu Ashar (Di waktu Ashar karena pergantian dari terang ke gelap), kita merasa dari ujung rambut sampai kaki menggigil, getaran yang sangat kuat, lain dari biasanya, Bagi yang menyadarinya akan terasa indah di hati, namun yang tidak mnyadari, tidak ada pengaruh apa - apa.

Tanda 40 hari menjelang kematian:
Selepas Ashar, jantung berdenyut - denyut. Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz akan gugur. Malaikat maut akan mengambil daun kita dan mulai mengikuti perjalanan kita sepanjang hari.

Tanda 7 hari menjlang ajal:
Akan diuji dengan sakit, orang sakit biasanya tidak selera makan, tapi dengan sakit ini tiba - tiba menjadi berselera meminta makanan ini dan itu.

Tanda 3 hari menjelang ajal:
Terasa denyutan ditengah dahi. Jika tanda ini dirasa, maka berpuasalah kita, agar perut kita tidak banyak najis dan memudahkan urusan orang yang memandikan kita nanti.

Tanda 1 hari sblm kematian:
Di waktu Ashar, kita merasa 1 denyutan di ubun - ubun, menandakan kita tidak sempat menemui Ashar besok harinya. Bagi yang khusnul khotimah akan merasa sejuk di bagian pusar, kemudian ke pinggang lalu ketenggorokan, maka dalam kondisi ini hendaklah kita mengucapkan 2 kalimat syahadat.

Ketahuilah, Imam Al-Ghazali, mengetahui kematiannya..
Beliau menyiapkan sendiri keperluannya, beliau sudah mandi dan wudhu, meng-kafani dirinya, kecuali bagian wajah yg blm ditutup, Beliau memanggil saudaranya Imam Ahmad untuk menutup wajahnya.
SubhanAllah.

Malaikat maut akan menampakkan diri pada orang - orang yang terpilih, dan semoga kita menjadi hamba yang terpilih dan siap menerima kematian kapanpun dan di manapun kita berada. Aamiin.



Amalku – amalku, amalmu – amalmu...
Temanku – temanku, temanmu – temanmu...
Dosaku – dosaku, dosamu – dosamu...
Hartaku – hartaku, hartamu – hartamu, aku hanya kebagian rizki dari yang dititipkan Sang Pemilik Kekayaan dari orang yang ikhlas tergerak memberiku tanpa kuminta atau mengemis...
Jika ada hakku, rizkiku tidak akan diambil orang lain... yang punya ilmu itu Allah... yang punya harta kekayaan itu Allah ... bukan kamu yang memberi, bukan kamu yang telah membantu, INGAT! jika engkau selesaikan dunianya manusia atas nama kasihan tapi batinnya tidak engkau rubah untuk lebih mencintai Allah berarti engkau telah memberi makan, minum dan nafsu binatangnya...
Jadikan keluargamu, kekasihmu, sahabatmu kepada ketenangan hidup dan kesyukuran nikmat ... Ajari mereka Akhlaq dan Adab jangan mengaku – aku dan jangan merasa di benci, dan jangan ada benci, caci maki, jangan membuat susah hati diri, dan hati orang lain.
berprasangka baiklah atas segala sesuatu ... — di Al fatihah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar