RANGKUMAN
PEMBELAJARAN INOVATIF II
MATERI SAINTIFIK
Dosen Pembimbing
Lestariningsih, S.Pd., M.Pd.
Nama Kelompok 1 :
1. Aisyah Diniyatul Hikmah (1431007)
2. Bhakti Dewi Prasidha (1431018)
3. Estu Yen Retno Asun (1431032)
4. Mochamad Hanafi W (1431051)
5. Umi Masruroh (1431083)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP PGRI SIDOARJO)
PRODI MATEMATIKA
TAHUN AJARAN 2016
PENDEKATAN SAINTIFIK
A. SEJARAH METODE SCIENTIFIC
Metode scientific pertama kali diperkenalkan ke ilmu pendidikan Amerika pada akhir abad ke-19, sebagai penekanan pada metode laboratorium formalistik yang mengarah pada fakta-fakta ilmiah (Hudson, 1996; Rudolph, 2005).
B. PENGERTIAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Pendekatan Saintifik adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu. Pembelajaran didalamnya mencakup komponen: mengamati, menanya, menalar, mencoba/mencipta, menyajikan/mengkomunikasikan.
C. DEFINISI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, prinsip, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan.
D. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa.
2. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip.
3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
4. Dapat mengembangkan karakter siswa.
E. TUJUAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.
3. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
5. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah.
6. Untuk mengembangkan karakter siswa.
F. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Pembelajaran berpusat pada siswa.
2. Pembelajaran membentuk students’ self concept.
3. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
4. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.
5. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru.
6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi.
G. KELEBIHAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
2. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
H. KEKURANGAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Konsep pendekatan saintifik masih belum dipahami, apalagi tentang metode pembelajaran yang kurang aplikatif disampaikan.
2. Membutuhkan waktu pembelajaran yang lebih lama untuk mewujudkan semua tahapan-tahapan yang ada pada pendekatan saintifik.
I. LANGKAH-LANGKAH UMUM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Mengamati (observing)
2. Menanya (Questioning)
3. Menalar (Associating)
4. Mencoba (Experimenting)
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Tindak Lanjut
5. Mengkomunikasikan (Networking)
J. PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
a. Kegiatan pendahuluan
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan penutup
K. CONTOH PENGGUNAAN 5M DARI PEMBELAJARAN SAINTIFIK KEDALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
o Kita ambil materi mengenai jaring-jaring kubus.
o Bagi peserta didik menjadi 5 kelompok dan beri nama kelompok A B C D dan E.
o Setelah itu, bagikan masing-masing kelompok 2 buah kubus yang sama.
o Dan kita meminta mereka untuk menggunting ruas-ruas garis pada sisi kubus tersebut tapi, jangan sampai ruas-ruas garis itu putus.
contoh penggunaan 5M pada proses belajar mengajar tersebut
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mencoba
4. Mengolah
5. Mempresentasikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar